Kamis, 25 April 2013

TUK HARUMKAN BANGS




Manusia bukanlah makhluk sempurna
Manusia adalah makhluk biasa
Meski itu .... bersifat nyata
Namun kita pasti bisa

Melakukan yang terbaik
Tuk tegaskan keadilan
Hidup damai
Hidup tentram
Karna itu...... tujuan manusia’’

Ku berdoa ....... dan berusaha
Melakukan hal yang terbaik
Ku tak sempurna
Tapiku bisa
Menjadi seorang yang berguna

Dengan semangat
Juang membara
Kita bangun negri tercinta

Dengan doa.... dan berusaha
 kitapun pastibisa
tersenyumlah wahai putra putri bangsa
jangan pernah menyerah
kuatkan hati
yakinkan diri tuk harumkan bangsa
INDONESIA........

Dengan doa dan berusaha
Kitapun pasti bisa
Tersenyumlah putra putri bangsa

Jangan pernah menyerah
Kuatkan hati
Yakinkan diri
Tuk harumkan bangsa
INDONESIA......  
Bye. Bright band ( terang benderang ben)
Penulis : Ihwan Liberty ( mas IWA-KA).

Sabtu, 09 Maret 2013

Semua Tentang Kita, Cerita dan Tulisan Bagi Negeriku


CERITA TENTANG RAKYAT KITA


Kita Indonesia
Sebuah cerita yang mungkin sudah biasa kita dengar di masyarakat,. Kejadian-kejadian yang sudah biasa rakyat-rakyat tanah air lakukan. Terorisme, demonstrasi, korupsi. Apa itu,?’’sudah terlalu lelah kita mendengar kata-kata itu. Sudah terlalu lama kita terlelap dalam belenggu peristiwa tersebut,.. why.?’’ . mengapa itu terjadi,.. mungkinkah ini salah pemerintah, ato mungkinkah ini salah rakyat kita. Demonstrasi tlah banyak merenggut nyawa anak-anak bangasa kita, korupsi tlah meraja lela di mana-mana. Sudah terlalu menyakitkan dan mencoreng nama bangsa.
Inilah negri tercinta kita.yang kaya raya.Hamparan sawah yang luas,dan lautan samudra biru. Tapi rataplah negri kita,!’’ yang kini tinggallah sebuah cerita. cerita. dan cerita’’. pengaguran merambah luas, kemiskinanpun merajalela,. Para pedagang kaki lima tergusur teraniaya. Anak anak jalanan yang kehilangan senyumnya, kini duduk terdiam di simpang empat jalanan. Menunggu sebuah rizki datang. Mereka anak anak jalanan mengapa harus kehilangan hak haknya?’’ . kenapa dan mengapa para pengagguran serta kemiskinan di negri ini merambah luas.?’’.
Kepedihanlah yang terasa di saat globalisasi datang di dunia ini. Saat badai menghampiri para nelayan,. Keperkasan datang tumbuh di jati diri sang nelayan pelaut kita. Mereka berjuang keras demi mendapatkan sebongkah kebahagiaan ,. Para petani yng kini berjuang keras demi mendapatkan sesuap nasi.
Di sisi lain para pejabat-pejabat petinggi negara yang tak bertanggungjawab menangani masyarakat kita yang terhampar , terkapar di trotroar-trotoar jalanan, mereka melangsungkan mimpi di jalanan. Sungguh pahit nasib mereka. Para pedagang kaki lima yang tergusur teraniaya, kini meratapi kesedihan. Mereka bingung sekarang mau bekerja apa lagi,. Sudah tidak ada lagi harapan-harapan kebahagiaan dari mata haty mereka. Sekarang hanyalah kolong jembatan yang menjadi tempat bertedu mereka,.
Janji-janji pemerintah yang tak kunjung di laksanakan,.. apa itu sebuah omong kosong?!’’. Tikus-tikus politisi negara yang kini berbaring di hotel hotel eksotis yang megah nan mewah. Justru sebaliknya tentang nasib rakyat kita yang kini tidur di atas mistar tumpukan bata-bata. Konglumera-konglumerat yang hanya membuang-buang harta, foya-foya, padah rakyat kita sekarang banyak yang membutuhkan pertolongan mereka. Tetesan air kesedihan mulai jatuh satu persatu mebasahi wajah para rakyat kita.
                Di saat para petinggi-petinggi negara makan-makanan mewah. Rakyat kita terkapar kelaparan. Meminta-minta di perempatan-perempatan besar. Mereka mengemis , parahnya ibu-ibu mengajak anaknya untuk mengemis. Bahkan kejamnya lagi ,. Di saat mereka di ringkus oleh SatpolPP . ibu-ibu itu di tanya, mengapa anda membawa seorang anak untuk mengemis. Ibu itu menjawab agar dikasihani, satpolPP itu menanyai lagi kenapa kaki anak anda yang satu tlah hilang, sekarang di bungkus dengan karung-karung bernoda. Ibu-ibu pengemis itu menjawab lagi, setelah di paksa jujur oleh satpol pp. Sayapotong pak , jawab ibu itu sambil menangis,. Astaghfirullah kejam sekali negri ini,. Anak di bawah umur yang tak berdoasa di aniyaya?’’
                Mereka makan-makanan hasil dari pungutan-pungutan sampah di hotel-besar. Seakan mereka tak perduli kepada tubuh mereka ,. Dalam hati pengemis itu berkata,.. ah’’ yang penting perut kenyang,. Hati senang walaupun tak punya uang. Mereka tidur dibawah kololg jembatan, di trotoar-trotoar dengan beralaskan kain-kain kumal, bantal kardus-kardus bekas, berselimutkan kertas koran. Dalam dirinya berkata , sampai kapan aku terus begini. Apakah seorang pengemis itu pantaskah di sebut glandangan!’’.
                Lalu yang di maksut negara kita itu kaya , kaya yang bagaimana?’’. Ucap para rakyat jelata berkata dengan lantangnya.  Apakah kaya akan kemiskinan, kaya akan penderitaan para anak-anak jalanan,.. mungkin kesadaran hati yang tertutuplah yang menjadikan kehancuran-kehancuran moral bangsa. Rasa egoisme yang tinggi,.  Sikap disiplin yang sering di abaikan ,.
                Mimpi-mimpi generasi muda dengan hati yang lapang menuliskan sebuah pengharapan yang cemerlang supaya menghibur hati masyarak yang terluka. Yang isinya adalah . tenanglah rakyatku , disini kita bangkit untuk menuju suatu kebahagiaan,. Disini kita harus semangat untuk menggapai cita-cita , buanglah cerita realita kehidupan yang pahit terasa. Bakarlah emosi yang membara,. Lihatlah sebuah ujung persatuan negara,.. esok hari nanti kita akan dapat menikmati hidup yang ada,. Menikmati suara kicauaan burung yang merdu menari-nari. Menikmati sejuknya embun di pagi hari. Tanpa membawa beban yang ada. Menikmati cerahnya pagi. Dan merasakan betapa indahnya sinar-sinar terang di atas awan yang menghiasi negri ini. Semua akan sukses jika kita mampu melawan penderitaan. Semangat,semangat,semangat. Tak gentar kita hadapi sebuah lawan . tak usah ragu atau bimbang, kebahagiaan itu sekarang menunggu kita. Hahaha,... ( dalam sebuah tulisan itu terucap) dengan pengharapan supaya membangkitkan semangat-semangat baru,..
                Sudah cukup penderitaan ini kita rasakan ,.. sekarang siapa yang mau di salahkan , siapa yang mau di hukum. Anggaplah kejadian itu sebagai modal menuju pencerahan rakyat?’’. Harai-hari ku jalani ini semua yang terasa sunyi. Kehampaan mari kita semu rakyat-rakyat kita hadapi dengan semangat juang yang membara. Seraya mengucapkan ?!!!!’’ . slamat jalan kepedihan dan penderitaan .
                Senyum-snyum anak bangsa yang kini sudah di nanti-nanti ,.    Pelangi-pelangi , wrana-warna baru mari kita rasakan lagi dengan perasaan gembira ., . suara gemuruh ombak yang seakan menandakan,. Semangat para rakyat,..
                Anak-anak jalanan sekarang harus merasakan , duduk di bangku sekolah. Anak akak yang mengamen di jalan-jalan sudah cukup kau lakukan. Janganlah kau ulangi lagi cerita melangsungkan mimpi di jalanan. Korban korban yang berjatuhan akibat demonstrasi brutal yang mencekam, sudah cukup di lakukan.,.
                Kini tlah berganti musim , mari kita ganti kegelapan dengan pencerahan. Selayaknya kita harus merasakan kemerdekaan ,.. wahai par pemuda bangsa. Mari kita jaga ketentraman bangsa mari kita tunjukkan bahwa negara kita adalah negara yang terbaik. Refolusi-reformasi tegakkan keadilan. Rakyat sejahtera adalah rakyat yang perkasa.,.” .
                Didalam hatiku berkata,. Disaat aku duduk di emperan rumah sambil bermain gitar dan harmonika,.. wah betapa terasa harmoni, nyaman, aman, tentram jika kita rakyat-rakyat kecil makmur. Betapa senangnya jika negara menatap anak anak jalanan yang mendapatkan senyumnya kembali dalam sebuah pendidikan sekolah. Zring...... zring..,  aku pun terus memainkan gitar dengan nada yang merdu, sambil melihat burung berkicau disangkarnya,..
                Semoga senyum anak-anak bangsa akan terus ada di tanah air ini,.. semoga rakyat-rakyat sekarang merasakan kebahagiaan yang sempurna. Kita membutuhkan pemerintah yang baik, bukan pemerintah yang egois . kita membutuhkan pemimpin yang jujur dan adil bukan?’’. Tapi kita juga membutuhkan kalian ,. Para generasi-generasi bangsa yang disiplin dan cerdas,.  Apalagi zaman sekarang adalah zaman reformasi. Dimana hak-hak rakyat harus di penuhi.
                Ingat ‘’ belajar tidak mengenal batasan usia. , . dalam kehidupan tidak ada yang namanya kebodohan , dengan belajar, menerapkan kedisiplinan, berdoa dan taat akan aturan di manapun berada. Kita sudah cukup menjadi warga masyarakat yang baik. Seorang pelajar harus mendapatkan prestasi yang baik. Masih ada pahlawan-pahlawan  kita yaitu guru. Gurulah yang memotifasimkita supaya menuju sebuah kesuksesan,. Ingatlah para rakyat . sebuah kegagalan bukan berarti penderitaan , namun kegagalan adalah sebuah metode untuk menuju sebuah kesuksesan . Jangan sampai kita terluka lagi, jangan sampai kita tersiksa lagi,. Kobarkan semangatmu para rakyat-rakyat yang sudah cukup merasakan penderitaan........ tertawalah , bahagialah, tersenyumlah ,.    Ini semua awal dari kebahagiaan,.